sedih
Memasuki masa pengen cepet-cepet meninggalkan kota ini dan balik lagi ke kampung halaman. Merasa ga ada yang perlu lagi dikejar disini, lebih merasa dikejar umur orang tua yang semakin lama semakin lemah & menua. Bismillah ada kesempatan & rezeki. Kalo dirumah rasanya capek fisik harus bantuin ngurusin orang tua, tapi kalo disini ga nyanding dan ga bantu apa-apa tuh sesek juga rasanya. Ngelihat bapak sosok yang paling kuat dirumah, sekarang jadi serba harus dibantuin tu sedihnya aaah ga bisa diungkapin. Rasanya jadi ikut ga bertenaga menjalani hari-hari disini. Lemes pol.
From
"Ayo nur, mau berangkat sekarang?" selalu semangat setiap mau nganter ke stasiun pas mau balik ke Jakarta naik prima kebanggaan tahun 89 kebanggaannya
To
"Maaf ya nur, bapak ga bisa nganterin. Hati-hati ya"
Standard laki-laki ku jadi tinggi, karena aku punya bapak. Bahasa cintanya act of service, dari kecil kukira itu normalnya seorang bapak. Tapi setelah melihat kenyataan di kehidupan, bapakku istimewa. Lelaki berwawasan luas, instingnya tajam, serba bisa, walaupun suka ngomong fakta yang pedas hehe. Beliau bisa memandang dunia dari sudut yang berbeda, yang kita ga ngeh. Memaknai sesuatu dari berbagai aspek, dan memperlakukan hangat keluarganya dengan caranya sendiri yang kadang kita sendiri ga menduganya.
Doakan yaa, semoga bapak terus semangat mencapai kesembuhannya.
Semangat sehat kembali ya, pak.
We love you so much, bapak❤
Aah nulis ini sambil mewek😭
0 respons :
Post a Comment